Syaikh Abdulaziz Al-Syaibi, penjaga kunci Ka’bah telah meninggal dunia pada hari Ahad pagi kemarin (7/11) dalam usia 82 tahun. Tubuhnya dimakamkan di pemakaman Maalla setelah dishalat jenazahkan di Masjidil Haram.
Keluarga Al-Syaibi telah memegang posisi penjaga kunci Ka’bah sejak zaman Jahiliyah (masa pra-Islam). Jabatan ini diwariskan oleh anggota tertua dari keluarga dan tidak diberikan dari ayah ke anak. Umur merupakan landasan untuk mendapatkan warisan sebagai penjaga kunci Ka’bah.
Semua penguasa Muslim menghormati keluarga Al-Syaibi yang menjadi penjaga Ka’bah Suci dan kuncinya. Keluarga penjaga saat ini terhubung dengan Utsman bin Syaiba Abithalha yang hidup pada masa Nabi Muhammad (saw).
Keluarga Al-Syaibi telah memegang posisi sejak masa Qusay bin Kilab yang hidup sebelum Nabi Muhammad (saw). Raja Faisal memberikan kunci Ka’bah kepada Syaikh Amin, saudara Abdulaziz Al-Syaibi. Syaikh Abdulaziz Al-Syaibi telah menjaga kunci Ka’bah selama 16 tahun terakhir. Sedangkan keluarga Al-Syaibi telah melayani sebagai penjaga Ka’bah suci selama 15 abad terakhir. Ada 370 anggota keluarga Al-Syaibi dan sebagian besar dari mereka tinggal di Mekkah.
Ka’bah dibersihkan dua kali dalam setahun, sekali dalam pertengahan bulan Sya’ban dan yang kedua di tengah bulan Dzul Qaadah menggunakan air Zamzam yang dicampur dengan air mawar dan parfum dengan Oud.
Menurut Abdulaziz, Ka’bah tetap terbuka tiga kali dalam sebulan bagi masyarakat untuk masuk dan berdoa di dalamnya. Tetapi ketika jumlah orang yang ingin memasuki bangunan suci tersebut meningkat, Ka’bah kembali ditutup.
Kunci Ka’bah tidak berubah dengan perubahan pintu. Selama masa Raja Khalid, pintu telah diubah tetapi kuncinya tetap tidak berubah. Pintu Ka’bah selebar 2,40 meter dan tinggi 1,70 meter.Pintu ini terbuat dari emas murni.(fq/arabnews)